Pages

Rabu, 04 September 2019

Aku Diperkosa Ayah Kandungku Sendiri



Ini adalah kisah temanku. Seorang gadis paling tegar yang pernah aku kenal. Kami berteman sejak SMA. Pada saat kami bertemu, dia gadis cantik, periang, murah senyum, dan pandai. Semua orang suka padanya. Sampai suatu hari, dia tidak masuk sekolah. Sehari, dua hari, dan tiba-tiba wali kelas kami memberitahu bahwa dia resmi keluar dari sekolah karena alasan pribadi.

Bertahun-tahun berlalu, aku bekerja di sebuah start-up di luar kota. Sewaktu istirahat makan siang di luar kantor, aku melihatnya. Gadis itu. Dia sedang berjalan menuju minimarket.

Aku menyapanya terlebih dahulu. Beruntung dia masih mengingatku. Kami berbasa-basi ria sambil mengenang sedikit masa SMA kami dulu. Obrolan kami sangat menyenangkan.

Namun kesenangan itu mendadak redup saat aku bertanya, “Kamu kenapa keluar dari sekolah?”
Dia terdiam, menunduk. Pelan-pelan tubuhnya bergetar. Dia menangis.

Tidak ingin menjadi pusat perhatian, aku membawanya ke tempat yang lebih tenang supaya kita bisa berbincang.

Kamu kenapa menangis?


Aku sedih jika ada seseorang yang bertanya alasanku keluar dari sekolah.

Ada masalah yang berat sampai-sampai kamu begini?

(Dia mengangguk)

Kamu boleh cerita kalau mau. Tapi aku tidak memaksa. Selesaikan dulu tangismu supaya kesedihanmu keluar.

Gadis itu pun menangis. Sebagai sahabat, aku memberanikan diri untuk memeluknya. Tangisnya terdengar makin keras dalam dekapanku.

Kamu kenapa?

Sebenarnya, alasanku keluar dari sekolah… karena… aku diperkosa.

Aku tersentak. Tidak percaya. Gadis dipelukanku masih menangis. Aku mengelus punggungnya dengan lembut. Aku tak sanggup berkata-kata lagi. Karena aku tahu, cerita selanjutnya tidak akan lebih baik.

Kamu tahu, Dit. Kamu tahu bagaimana kondisi keluargaku, kan? Ayah dan Ibuku bercerai. Ibuku tidak mendapat hak asuh atas diriku. Dia pergi ke Jakarta. Jadi aku tinggal bersama ayah.

Kami sama-sama hancur saat itu. Tapi Ayah berusaha menghiburku untuk tetap tegar. Berbulan-bulan kemudian, aku mulai kembali ceria karena semangat darinya.

Namun entah apa yang merasukinya. Suatu malam dia masuk ke kamarku. Dia… dia melucuti semua pakaianku. Dia…. dia memperkosaku, Dit.

Aku hancur, takut, tak tahu harus bagaimana. Aku menangis sepanjang hari. Menghindar dari ayahku sebisa mungkin. Tapi semakin aku menghindar dan ketakutan, ayahku semakin beringas. Hampir setiap dia  pulang kerja, aku dipaksa untuk melayani nafsu binatangnya.

Mungkin hanya kamu yang menyadari perubahan sikapku selama di sekolah. Tapi aku tidak ingin menceritakannya pada siapapun. Bahkan padamu.

Kenapa?

Aku malu, Dit. Dan kamu tahu apa hal yang lebih buruk dari diperkosa ayah sendiri?

Apa?

Hari itu aku merasa ada sesuatu yang berbeda dengan tubuhku. Aku mual, demam, tidak enak badan. Bahkan selama 3 bulan aku tidak haid. Mulanya aku pikir kalau hal ini terjadi karena stress. Namun hatiku menolak anggapan itu.

Pergilah aku ke apotik untuk membeli testpen. Hasilnya… positif. Aku hamil!

Ayah yang mengetahui aku hamil, membawaku ke panti pijat kenalan temannya untuk mengaborsi janin yang ada dalam rahimku juga mengeluarkanku dari sekolah.

Kau tahu? Rasanya sakit sekali. Aku ingin mati saja. Aku berteriak-teriak seperti orang gila. Ayahku bukannya menenangkan, dia malah semakin beringas melampiaskan nafsunya.

Saat itu aku berdoa semoga dia cepat mati!

Tuhan Maha Baik. Dia mengabulkan doaku. Beberapa hari kemudian, Ayahku tewas dalam kecelakaan tunggal. Aku tidak sedih. Tidak sama sekali. Bahkan belum genap sehari sejak dia dikubur, aku pergi dari rumah. Mencari ibuku di kota ini.

Gadis itu masih sesenggukan. Aku tidak tahu harus berbuat apa selain memberinya pelukan penuh dukungan. Namun hari itu aku bersyukur bahwa temanku ini masih kuat menjalani hidup. Membuatku tersadar bahwa seberat apapun masalah yang menimpaku, tidak ada apa-apanya dibanding dia. Jika aku berpikir harga diriku direndahkan, rupanya ada yang lebih direndahkan dariku.

Aku sangat menyayanginya. Sangat sayang.


Sebagai seorang sahabat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak komentar yang baik. Dapet pahala donk.. Semua komentar bisa masuk asal tidak menyinggung pihak manapun yah ^^

Translate it on: